Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Indonesia dan pengarang serta penyair Indonesia



Puisi Indonesia cukup banyak jika kita kumpulkan ke dalam satu bab buku tertentu. Puisi Indonesia memiliki corak dan ragam yang khas, dan sangat menarik untuk ditelusuri satu persatu. Tengok saja puisi ataupun sastra Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.  

Puisi Indonesia ataupun karya sastra pada masa pendudukan Jepang terdiri atas sajak, cerpen, dan sandiwara. Buku novel boleh dikatakan tidak ada. Hal itu mungkin karena keadaan perang yang menuntut orang bekerja lebih cepat. Novel yang terbit pada masa pendudukan Jepang hanya ada dua yaitu cinta tanah air karangan Nur  Sutan Iskandar dan Palawija karangan Karim Halim. 

Kedua novel itu berisi propaganda yang boleh di katakan tidak bernilai sastra. Perkembangan puisi Indonesia terus mengalami kemajuan yang cukup berarti, hal ini bisa di indikasikan dengan lahirnya beberapa pujangga dengan corak yang khas. Sebut saja puisi Indonesia angkatan pujangga baru, puisi yang lahir dari tokoh-tokoh pujangga baru. 

Tokoh yang produktif menulis puisi sampai melahirkan buku kumpulan puisi ialah Amir Hamzah, St. Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, J.E. Tatengkeng, dan Armijn Pane.Puisi Indonesia ini memiliki keberagaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang antara lain nilai-nilai moral, politik, agama, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, maupun kebangsaan/patriotisme. Perhatikan puisi karya Subagio Sastrowardoyo (1984) di bawah ini :

Batara Kala


Telah ku berikan semua yang di minta
Aku di taruh di atas meja lantas di kelupas
Kulit demi kulit

Juga dagingku selapis demi selapis
Juga tulangku di patahkan sepotong-potong
Dengan tak sabar di renggut jantungku
dari dada
darah bercucuran di kamar bedah

Kepalaku, badanku, anggota tubuhku di remukkan
yang tersisa
kecuali nyawa
dan itu di lalapnya seketika
----------------

Setelah membaca puisi asli Indonesia berjudul “Batara Kala” diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa puisi tersebut di ilhami oleh cerita Batara Kala. Cerita tersebut merupakan cerita dari jawa. Keganasan Batara Kala dalam puisi asli Indonesia tersebut digambarkan sebagai pemangsa manusia. Demikianlah corak keberagaman puisi Indonesia, selain kaya akan makna tapi juga kaya akan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas tersendiri bangsa ini.