Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Kematian akan kehilangan Seseorang

Perpisahan adalah salah satu hal yang sangat membekas di hati dan menimbulkan kesedihan. Seperti pada puisi kematian dibawah ini yang melukiskan bagaimana perpisahan untuk selama-lamanya adalah hal yang cukup berat untuk di jalani.  

Puisi kematian, yang memisahkan dua insan adalah maut. Tak ada lagi canda tawa yang ada hanya sejumput kenangan dengan sisa-sisa kekuatan yang masih ada.

 Puisi kematian terlihat begitu gelap dan muram, yang kemudian di abadikan ke dalam secarik kertas putih selayaknya kain kafan membalut diri. Puisi kematian memberi corak tersendiri dimana keberadaannya sama saja dengan puisi-puisi sejenis. 

Berduka boleh saja asal jangan meratapi kepergiannya, bersedih boleh saja asal jangan menyakiti diri sendiri. Karena di dunia semua sementara, tak ada yang kekal apalagi abadi. Semua akan kembali padanya, cepat atau pun lambat. Simak contoh puisi kematian di bawah ini


Engkau yang terbaring
Berkelanalah dalam mimpi yang kau singgahi
Biarkan arus kefanaan
Kau kenang dalam tidurmu

Surat-suratku yang teruntai dalam doa
Moga dapat menemani resah dirimu

Sungguh! Semua ini jalan dari-Nya
Biarlah resah lara terkubur dalam ketiadaan
Biarlah tak kau temui aku dalam kenyataan

Doa yang terbaik
Melebihi apapun untuk ragamu
Dan tangan Tuhan
Biarkan saja memeluk erat nafasmu
-----------

Kehilangan orang terkasih untuk selama-lamanya adalah sesuatu yang sangat berat untuk dijalani. Gambaran puisi kematian diatas mencerminkan perilaku yang semestinya di lakukan apabila kita kehilangan. Ya! Mendoakan dirinya adalah salah satu hal yang terbaik yang bisa kita lakukan. Puisi kematian tak seseram namanya, karena pada dasarnya ia hanya lah sebuah seni mengolah kata-kata dari suatu keadaan yang menyedihkan. Apapun itu, hidupharus terus berjalan. Ada ataupun tidak ada dirinya, kita harus tetap melangkah. Kita harus tetap menjalani hari-hari dengan cinta yang masih tersisa.