Puisi Penyesalan akan sebuah kesalahan
Pada artikel kemarin saya membuat puisi yang bertemakan permintaan maaf pada seseorang. Kali ini saya akan mencoba membuat puisi penyesalan akan suatu keadaan yang tak semestinya terjadi. Pernah suatu ketika kita merasa menyesali sebuah tindakan yang kita lakukan.
Entah itu sebuah tindakan yang keliru ataupun tindakan yang merugikan orang lain. Puisi penyesalan dibawah ini sedikit banyaknya menggambarkan sebuah rasa penyesalan atas suatu ketidaknyamanan yang terjadi dalam sebuah hubungan.
Perasaan menyesal memang tidak pernah datang di awal, penyesalan selalu datang belakangan. Sama halnya dengan penggalan puisi penyesalan yang akan saya kemukakan nanti. Puisi penyesalan menimbulkan selera baru akan sebuah makna dari kata “menyesal” yang sejatinya selalu datang terlambat.
Lebih baik berpikir dua kali daripada menyesal dikemudian hari, begitulah pepatah usang berpetuah. Terkadang memang ada benarnya juga, sebab rasa penyesalan itu sangat mungkin tiada berguna. Simak selengkapnya puisi penyesalan berikut ini :
Entah itu sebuah tindakan yang keliru ataupun tindakan yang merugikan orang lain. Puisi penyesalan dibawah ini sedikit banyaknya menggambarkan sebuah rasa penyesalan atas suatu ketidaknyamanan yang terjadi dalam sebuah hubungan.
Perasaan menyesal memang tidak pernah datang di awal, penyesalan selalu datang belakangan. Sama halnya dengan penggalan puisi penyesalan yang akan saya kemukakan nanti. Puisi penyesalan menimbulkan selera baru akan sebuah makna dari kata “menyesal” yang sejatinya selalu datang terlambat.
Lebih baik berpikir dua kali daripada menyesal dikemudian hari, begitulah pepatah usang berpetuah. Terkadang memang ada benarnya juga, sebab rasa penyesalan itu sangat mungkin tiada berguna. Simak selengkapnya puisi penyesalan berikut ini :
Hari berlalu
Angin berdesau di pucuk-pucuk nyiur menguning
Membungkus semaian asa yang meletup sekian lama
Sejuta penyesalan kini menghamba
Mengharap hari lalu datang kembali
Inikah cinta?
Atau hanya sebuah kemunafikan yang melelahkan
Terngiang bak seribu kumbang
Dengungan emosimu kala itu
Seolah berdiri di lembah tak berpenghuni
Ucapmu menghujam ku berkali-kali
Aku menyesal tlah membuatmu menangis
Dan tersadari kini, mungkin itu tiada lagi arti
Dan disini, bersama daun yang tlah mengelam
Hari-hari ku ikat lagi dengan ampas padi
Sebab hanya itu yang tersisa
Penyesalan diri yang tak bertepi
------------------
Puisi penyesalan juga bisa kita buat dengan tema lain, misalnya puisi penyesalan yang berhubungan dengan rasa menyesal karena telah melalaikan segala perintah Tuhan, menyesal karena telah memperlakukan orang lain dengan tak sewajarnya, ataupun menyesal karena telah menyia-nyiakan usia dengan melakukan hal-hal yang tak berguna. Tema puisi penyesalan ini bisa sangat beragam, tergantung keinginan si pengarang puisinya. Satu hal, yang pasti rasa menyesal itu tidak cukup hanya sekedar di ucapkan saja tapi harus benar-benar di implementasikan ke dalam tindakan yang nyata.