Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi putus cinta dan disakiti

Puisi putus cinta rasa-rasanya sangat pas menyajikan suasana ataupun keadaan yang tak di kehendaki dalam menjalin sebuah hubungan. Siapa yang mengharapkan kisahnya akan berakhir separuh jalan? Rasa-rasanya tak satupun yang menginginkan hal tersebut terjadi. 

Puisi putus cinta sedikit banyaknya mencoba mengulas sisi-sisi emosional di saat seseorang mengalami hal seperti demikian itu. Marah, kecewa, kalut, bingung, dan entah apalagi perasaan yang muncul ketika sebuah hubungan tidak bisa di pertahankan lagi. Puisi putus cinta membahas beberapa keadaan yang sering di alami oleh seseorang ketika ia mengalami sebuah kemandekan dalam hubungannya, sehingga ending yang terjadi berakhir dengan perpisahan. 

Jangan ada dendam meskipun kejadian itu menimbulkan luka, tapi jadikanlah pelajaran yang bisa kita gunakan di kemudian hari. Ambil hikmah dalam setiap peristiwa yang di alami, sehingga kita akan menjadi pribadi yang lebih dewasa dan arif dalam mengambil keputusan. Silahkan di baca puisi putus cinta di bawah ini:

Terbanglah Sunyi

Terbanglah sepuasmu
Aku tak lagi kan membendungnya

Terbanglah hingga jauh di ujung samudra
Biarlah waktuku habis di kikis sunyi
Biarlah luka ini mengering sendiri

Memahami mu cinta
Memahami luka-luka yang kemarin

Padahal engkau tau
Aku slalu berdiri di balik perbatasan sunyi
Sunyi sampai ku mati
-----------

Memang tak mudah menghilangkan kesan dan kenangan-kenangan kita bersamanya, tapi paling tidak kita telah mencoba untuk tak mengambil tindakan negatif dalam menyikapinya. Puisi putus cinta pasti menggambarkan sebuah luka yang membekas, namun tak berarti hal itu akan membuat kita berlaku buruk. Justru di sinilah kearifan kita benar-benar di uji, untuk mengambil sebuah aksi yang terpuji. Semoga puisi putus cinta tersebut mengilhami diri yang lagi patah hati.