Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Untuk Guru

Puisi untuk guru bisa berisi ungkapan rasa kasih akan jasa-jasanya yang telah mendidik kita mulai dari tidak bisa membaca sampai akhirnya kita bisa menguasai dunia. Guru adalah teladan sekaligus ruang ilmu tanpa sekat. 

Puisi untuk guru mengibarkan panji-panji kekaguman akan hadirnya yang sangat luar biasa berarti. Puisi untuk guru lebih mengena bila di baca dengan ekspresi yang benar-benar lahir dari hati sang pembacanya. 

Karena pada dasarnya, puisi untuk guru benar-benar disuguhkan untuk orang yang telah berjasa besar dalam mengembangkan kemampuan dan potensi diri yang kita miliki.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat puisi untuk guru adalah penggunaan kata-kata yang sederhana tapi mempunyai makna yang khas dan terkesan mendalam. 

Selain itu, dalam membuat puisi untuk guru hendaklah diperhatikan simbol-simbol yang digunakan jangan sampai menimbulkan kalimat yang terkesan seperti sedang membuat puisi cinta terhadap pasangan kita. Memang tak ada salahnya menggunakan kalimat-kalimat cinta asalkan disesuaikan dengan tema yang sedang di usung.

Guruku Diatas Pusara Cinta

Aku menderu menahan sekumpulan gerimis disudut pelipis
Harmoni yang kini ku rasakan begitu hangat
Tererat jabat tanganmu di pipiku
Aku ingat, kau begitu kokoh laksana tembok tanpa cacat

Jilbab anggun nan pesona, dengan kaca mata yang itu-itu saja
Sapaanmu selalu sama
Di kelas yang tak begitu sesak
Kau alunkan alur-alur kehidupan pada jiwa-jiwa kerdil di pucuk hati kami
Jangan Tanya tentang sebuah cinta padamu
Sebab umpama arus sungai tak pernah kering kau curahkan

Sambut lembut laksana bunga di taman nurani
Keriput nan menua wajahmu kini
Guruku dikau penawan hati, penjaga nurani
Senyummu sama namun terlihat engkau begitu lelah
Di balut kenangan nan seribu indahnya

Kini, 10 november 2011
Diatas pusara kau tanamkan semuanya
Percik dahagaku merangkulmu dalam doa teramat panjang
Guruku dikau penawan hati, penjaga nurani
Lelah disini kau sendiri, di balik jendela intipan bidadari
Cahayamu lembut nan suci
Sinari belenggu-belenggu kebodohan kami
Guruku dikau penawan hati, penjaga nurani
Sejuta doa kini teriring, seperti cintamu yang tak pernah mengering
-----------

Puisi untuk guru diatas bertemakan tentang bagaimana perasaan kita saat kehilangan guru tercinta untuk selama-lamanya. Oh ya, sebaiknya disaat membaca Puisi untuk guru, lakukanlah dengan penghayatan yang dalam agar esensi yang ingin di ungkapkan benar-benar tepat sesuai keinginan. Sekaligus memberi penghoramatan yang penuh akan dirinya